Kamis, 07 Oktober 2010




 

 
Kiranya wajar jika Padepokan Mutumanikam Nusantara Indonesia (MMNI) di Desa Cibatutiga, Kampung Cisero, Kecamatan Cariu, Kabupaten Bogor, menjadi pusat kerajinan perhiasan. Sejumlah fasilitas megah dibangun untuk mendukung proses produksi.

Laporan: Rico Afrido Simanjuntak

BERLOKASI di atas bukit yang dikelilingi sawah serta pegunungan, membuat siapa pun betah berlama-lama di Padepokan MMNI. Apalagi, sejumlah fasilitas megah dibangun sehingga menambah keindahan suasana.

Fasilitas tersebut dibangun untuk mendukung proses kegiatan di Padepokan MMNI. Seperti, bangunan bengkel kerja, asrama berkapasitas 60 orang, serta kafe dan galeri seluas 200 meter persegi. Tak hanya itu, lingkungan padepokan juga dilengkapi kebun sayur dan buah, serta ternak ikan yang pengelolaannya melibatkan masyarakat setempat.

Padepokan MMNI dibangun dengan fungsi untuk meningkatkan taraf hidup dan kesejahteraan para pengrajin, melalui pemberian standar upah yang layak serta penciptaan lapangan kerja. MMNI juga telah mendaftarkan logo dan namanya sebagai merek dagang dan jasa, pada Direktorat Jenderal Hak atas Kekayaan Intelekual (HAKI) Departemen Hukum dan Hak Asasi Manusia.

Memperhatikan kebutuhan di lapangan, MMNI memiliki beberapa program kerja untuk 2010 dan 2011. Di antaranya, program bapak atau ibu angkat bagi pengrajin. Selanjutnya para pengrajin tersebut akan diwadahi dalam koperasi yang akan dibentuk oleh bapak atau ibu angkat dan MMNI. “Hasil produksi para perajin tersebut akan menjadi milik bapak atau ibu angkat, yang bisa digunakan sebagai suvenir perusahaan atau dijual baik di pasar domestik maupun luar negeri,” tutur Ani Yudhoyono, pada sambutan peresmian Padepokan MMNI, 22 Juli lalu.

Program kedua yakni memaksimalkan fungsi bengkel kerja. Bengkel kerja Padepokan MMNI juga terbuka bagi UMKMK, anggota binaan MMNI.

Ketiga yaitu program pengembangan industri pengasahan batu. “Mengingat potensi Indonesia sebagai salah satu sentra batu mulia atau semi mulia, MMNI merencanakan untuk mengembangkan industri pengasahan batu sebagai salah satu program kerjanya,” papar Ani Yudhoyono.

Lalu bagaimana dengan pengembangan area wisatanya? Bekerjasama dengan Solidaritas Istri Kabinet Indonesia Bersatu (SIKIB), Pemerintah Provinsi Jawa Barat, Kabupaten Bogor dan Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata, MMNI akan mengembangkan padepokan menjadi area wisata pelajar, masyarakat dan keluarga. Kegiatan wisata yang ada di Padepokan MMNI di antaranya, wisata alam, outbound, tracking, api unggun, memancing, bercocok tanam (berkebun, red), melukis, ceramah agama atau budi pekerti, serta demo membuat kerajinan perhiasan, tenun, sulam dan membatik.

Apalagi, potensi dan keindahan alam Desa Cibatutiga, memang sangat cocok sebagai kawasan tujuan wisata. Terlebih lokasinya relatif dekat dengan ibukota negara. “Kondisi yang potensial itu, menjadikan Desa Cibatutiga menjadi daerah kunjungan wisata baru di Jawa Barat,” ujarnya. (*)
 
 

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar