Kamis, 16 September 2010 , 10:10:00 POPULASI : Beberapa ekor rusa tampak bergerombol dalam kawasan penangkaran WWTPR. Keberadaan populasi rusa di Wisata Taman Pendidikan Rusa (WWTPR)Tanjungsari, tidak hanya bisa dinikmati sebagai objek wisata. Jika populasinya meningkat atau berlebih, rusa-rusa tersebut bisa diperjual belikan. Laporan : Rico Afrido Simanjuntak KEDENGARANNYA aneh memang. Tapi rusa di WWTPR memang boleh dibeli melalui Perhutani Bogor. Saat ini rusa-rusa di WWTPR berjumlah 64 ekor. Pertanyaannya, apakah rusa yang dibeli itu untuk dikonsumsi? Penjaga dipenangkaran rusa ini juga tak mengetahuinya. Yang pasti, mereka mengaku tak mau menyembelih dan memakannya. "Bagi yang tertarik membeli bisa menghubungi Perum Perhutani KPH Bogor," ujar Asisten Pengelola Penangkaran Rusa WWTPR, Agus Suprianto. Untuk harga, menurutnya bervariasi. Antara dua hingga lima juta per ekor. "Tergantung dari jenis, umur dan berat badan rusa. Yang termahal adalah Rusa Totol, harganya bisa mencapai Rp10 juta per ekor," tutur Agus. Sayang memang jika rusa-rusa tersebut diperjual belikan. Karena cukup menarik jadi objek wisata. Apalagi tingkah polanya. Bukan hanya kepada para penjaga, kepada wartawan koran ini pun, rusa-rusa itu begitu jinak. Ketika didekati, rusa-rusa itu tanpa ragu mendekat seolah meminta makan. menyenangkan, ketika memberikan makan rusa dengan tangan sendiri. Makanan kesukaan hewan herbivora ini yakni buah-buahan manis. Mereka akan antusias mendekat jika dipanggil sambil mengacungkan sekepal buah-buahan. “Setiap harinya, rusa-rusa tersebut diberi makan ubi jalar dan dedak. Masing-masing 60 kilogram per hari,” tutur Agus. Uniknya, menurut dia, rusa di WWTPR takut dengan pengunjung berpakaian dokter. Rusa-rusa di sini (WWTPR, red) kata Agus, akan sontak berlarian menjauh, jika ada orang atau pengunjung dengan pakaian putih-putih ala dokter. “Mungkin karena mereka (rusa, red) sering dikejar-kejar dokter hewan yang rutin berkunjung ke sini (WWTPR, red) untuk disuntik. Jadi pada takut kalau melihat orang berpakaian seperti dokter,” kata Agus sambil tersenyum. “Jadi, jika ingin memberi makan rusa, jangan berpakaian mirip seorang dokter. Dijamin rusanya bakal lari bersembunyi di antara semak semak,” katanya. (*) |
Kamis, 07 Oktober 2010
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar